Kamis, 30 April 2020

TUGAS 3 Tentang Menghitung Biaya Produksi

Kerjakan Soal Latihan Berikut ini Pada Buku Catatan atau Latihan 
Kirim Via Classroom atau WA

Guru Pembimbing :

Syukriya. B, S.Pd

Kamis, 23 April 2020

TUGAS 3 Tentang Latihan Menghitung BREAK EVEN POINT ( BEP )

Kerjakan Soal Latihan Menghitung Break Even Point Berikut ini :
Pada Buku Catatan atau Latihan Kirim Via Class room 


Guru Pembimbing : Syukriya. B, S.Pd


Senin, 20 April 2020

PERHITUNGAN TITIK IMPAS ( BREAK EVEN POINT )

Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung Break Even Point | Ukuran yang sering dipakai dalam menilai keberhasilan suatu manajemen perusahaan ialah tercapainya target penjualan, hal ini berarti terjadinya laba yang maksimal. Untuk mencapai laba yang maksimum di pengaruhi oleh tiga faktor pendukung, yaitu :
  • biaya produksi,
  • harga jual, dan
  • banyaknya penjualan.
Biaya akan menentukan berapa harga jual, harga jual ini akan mempengaruhi banyaknya yang akan dijual, banyaknya penjualan akan mempengaruhi banyaknya produksi ,dan banyaknya yang akan produksi akan mempengaruhi biaya.

Tujuan utama  dari  suatu  perusahaan adalah  untuk  memperoleh  laba  sebesar-besarnya agar perusahaan tersebut terus  berjalan dengan baik. Dalam pencapaian untuk memperoleh laba, manajemen perusahaan memerlukan pendekatan. Pendekatan dalam  perencanaan  laba  ini adalah  Analisis Titik  Impas  atau Break  Even  Point.

 

Pengertian Break Event Point (BEP)

Break Even Point disebut juga analisis titik impas. Break Even Point diartikan sebagai suatu keadaan atau titik dimana  perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak  memperoleh keuntungan dan tidak mengalami  kerugian juga.

Atau dengan kata lain Break Even Point (BEP) ialah suatu titik impas antara besarnya jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.

Komponen Break Even Point

Dalam menghitung berapa besar BEP atau titik impas tentu saja memerlukan komponen-komponen. Berikut ini merupakan komponen dari BEP, yaitu:

1. Fixed Cost

Komponen ini termasuk dalam biaya tetap atau konstan, jika adanya kegiatan produksi ataupun tidak sedang berproduksi.

2. Variabel Cost

Komponen ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut biaya per unit, yang bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dan sebagainya.

3. Selling Price

Pengertian selling price adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

 

Rumus Break Even Point

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terbagi menjadi dua macam yaitut:

Rumus Break Even Point

1. Dasar Unit

Cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk mendapatkan titik impas:

BEP = FC /(P-VC)
 

2. Dasar Penjualan

Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:

BEP Rupiah Per Unit = FC/ (1 – (VC/P))*

Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

BEP Keseluruhan dalam Rupiah = FC/ (1 – (VC/TR))*

Keterangan:

        BEP            : Break Even Point
        FC              : Fixed Cost
        VC              : Variabel Cost
        P                 : Price per unit
        S                 : Sales Volume 
        TR               : Total Revenue



Cara Menghitung Break Even Point

             Nama Produk        
 Jumlah Unit        Harga/ Unit                      Total                  
 Produk A      15.000     Rp. 1.000,-  Rp. 15.000.000 
 Produk B          10.000 Rp. 750,-  Rp. 7.500.000
 Biaya Variabel Produk A      15.000 Rp. 500,- Rp. 7.500.000
 Biaya Variabel Produk B      10.000 Rp. 300,- Rp. 3.000.000

Biaya Tetap Keseluruhan = Rp. 5.000.000,-

Dengan data tersebut hitunglah :
  1. BEP Perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
  2. BEP Produk A dalam Unit
  3. BEP Produk B dalam Unit
Jawaban :

1. Menentukan BEP Perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
    Rumus :
    BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- ( Total Biaya Variabel / Total Penjualan ))
    BEP = 5.000.000 / 1 - ( 7.500.000 + 3.000.000 ) / ( 15.000.000 - 7.500.000 )
    BEP = 5.000.000 / ( 1 - 0,47 )
    BEP = 5.000.000 / 0,53
    BEP = Rp. 9.433.962,26 dibulatkan Rp. 9.433.962

2. Menentukan BEP Produk A dalam Unit
    Rumus : 
    BEP = FC / ( P/VC )
    BEP = 5.000.000 / ( 1.000 - 500 )
    BEP = 5.000.000 / 500
    BEP = 10.000 Unit

3. Menentukan BEP Produk B dalam Unit
    Rumus :
    BEP = FC / ( P/VC )
    BEP = 5.000.000 / ( 750 - 300 )
    BEP = 5.000.000 / 450
    BEP = 11.111.11 Unit , dibulatkan 11.111 Unit

Kamis, 16 April 2020

TUGAS 2 Tentang Perencanaan Produksi Hand Sanitizer

Buat lah Perencanaan Pembuatan Hand Sanitizer dengan Langkah-langkas berikut ini :

  1. Tentukanlah Bahan Alami yang dapat dijadikan bahan Pembuatan Hand Sanitizer
  2. Buat Lah Langkah-Langkah Pembuatannya
  3. Jika Bahan-bahannya mudah kamu peroleh maka boleh kamu lanjutkan dengan Memproduksinya
  4. Jika Bahan nya tidak kami dapati , cukup menyelesaikan tugas Perencanaannya saja.


Laporkan lah Hasil Tugasnya dengan Memphoto seperti Tugas sebelumnya !!
Via Classroom ataupun WA 



===== Stay @ Home =====


Guru Pembimbing :

Syukriya. B, S.Pd

TUGAS 2 Tentang Pencegahan COVID 19

    Kerjakan Soal Berikut pada buku Catatan/ LAtihan kirim Via Classroom atau WA !


                                                        ==== Stay @ Home ====

                                                               Guru Pembimbing :

                                                                Syukriya. B, S.Pd

Kamis, 09 April 2020

TUGAS 1 Tentang Covid 19

Kerjakanlah Soal Berikut ini pada Buku Catatan/ Latihan :

TUGAS 1

===== Stay @ HOme ====

Guru Pembimbing : Syukriya. B, S.Pd

Jumat, 03 April 2020

MATERI PEMBELAJARAN TENTANG COVID-19


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Virus Corona - Alodokter

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.

Cek Risiko Infeksi Virus Corona

Penyebab Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:

Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta tentang virus Corona, silakan download aplikasi Alodokter di Google Play atau App Store. Melalui aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.